Dalam dunia sekarang ini manusia dihadapkan pada sebuah paradoks akan keberadaannya. Modernitas yang berjalan seolah tanpa henti disatu sisi menempatkan individualisme dalam posisi yang diagungkan, menjadi jargon yang hadir setiap bentuk dan slogan-slogan komodifikasi budaya. Namun dengan keadaan seperti itu disisi lain , sistem kekuasaan yang mengakselerasi modernitas itu jugalah yang kemudian ''individualisme'' itu sendiri. Dalam arus gejala global dimana perbedaan terus menerus tereproduksi dalam pengulangan dan multiplikasi, serta makna terkubur dalam begitu banyak lapisan, manusia seolah harus terus menciptakan kembali dirinya, termutasi baik secara fisik dan fsikologis hanya untuk kemudian terperangkap dalam modus-modus kontruksi yang makin menjauhkan dari esensinya sebagai individu sebagai manusia darah' daging dan jiwa. Modus-modus kontruksi subjectivity; - proses pembentukkan/menjadi suatu subyek ini hadir melalui antara lain orde sosial, pengetahuan, dan tentu saja tekhnology.
perawatan lukisan pada saat pengiriman Kita kerap lupa bahwa kerusakan lukisan sering kali bukan karena penyimpanan saja, melainkan juga karena transpor atau pemindahan lukisan dari satu tempat ketempat lain. Lukisan bisa berpindah tempat karena dipinjamkan untuk pameran atau diperjual belikan, misalnya. Karena itu perlu diperhatikan pengepakan dan transpornya, jangan sekali-kali lukisan dipak oleh tenaga yang tidak terlatih, untuk itu cara pengepakan yang benar, lukisan di bungkus dengan dengan kertas silikon atau kertas cokelat. Setelah itu dibungkus dengan plastic bubble dan dibuatkan kardus dengan tebal minimal lima lapis. Setelah itu dibuatkan kotak multipleks dengan tebal minimal 9 mm. Dibawah kotak diberi lapisan busa tebal agar tidak terlalu bergetar dalam perjalanan. Transpor sebaiknya dengan pesawat udara. Jika didarat dengan jarak yang jauh, sebaiknya menggunakan kereta api, sebab dengan mobil guncangan cukup besar karena itu harus memaksimalkan lapisan busa tersebut sehingga lukisan tidak rusak.
Dalam dunia sekarang ini manusia dihadapkan pada sebuah paradoks akan keberadaannya. Modernitas yang berjalan seolah tanpa henti disatu sisi menempatkan individualisme dalam posisi yang diagungkan, menjadi jargon yang hadir setiap bentuk dan slogan-slogan komodifikasi budaya. Namun dengan keadaan seperti itu disisi lain , sistem kekuasaan yang mengakselerasi modernitas itu jugalah yang kemudian ''individualisme'' itu sendiri. Dalam arus gejala global dimana perbedaan terus menerus tereproduksi dalam pengulangan dan multiplikasi, serta makna terkubur dalam begitu banyak lapisan, manusia seolah harus terus menciptakan kembali dirinya, termutasi baik secara fisik dan fsikologis hanya untuk kemudian terperangkap dalam modus-modus kontruksi yang makin menjauhkan dari esensinya sebagai individu sebagai manusia darah' daging dan jiwa.
BalasHapusModus-modus kontruksi subjectivity;
- proses pembentukkan/menjadi suatu subyek ini hadir melalui antara lain orde sosial, pengetahuan, dan tentu saja tekhnology.
perawatan lukisan pada saat pengiriman
BalasHapusKita kerap lupa bahwa kerusakan lukisan sering kali bukan karena penyimpanan saja, melainkan juga karena transpor atau pemindahan lukisan dari satu tempat ketempat lain. Lukisan bisa berpindah tempat karena dipinjamkan untuk pameran atau diperjual belikan, misalnya. Karena itu perlu diperhatikan pengepakan dan transpornya, jangan sekali-kali lukisan dipak oleh tenaga yang tidak terlatih, untuk itu cara pengepakan yang benar, lukisan di bungkus dengan dengan kertas silikon atau kertas cokelat. Setelah itu dibungkus dengan plastic bubble dan dibuatkan kardus dengan tebal minimal lima lapis. Setelah itu dibuatkan kotak multipleks dengan tebal minimal 9 mm. Dibawah kotak diberi lapisan busa tebal agar tidak terlalu bergetar dalam perjalanan. Transpor sebaiknya dengan pesawat udara. Jika didarat dengan jarak yang jauh, sebaiknya menggunakan kereta api, sebab dengan mobil guncangan cukup besar karena itu harus memaksimalkan lapisan busa tersebut sehingga lukisan tidak rusak.